Alamat
Jl, Dokter Cipto No. 20, Kota Semarang, Jawa Tengah 50126.
Phone/Whatsapp:
+62822 3344 5919
EnvidataID, Semarang – Menurut laporan IPCC (Climate Change 2021), emisi gas rumah kaca dan karbon akan memainkan peran besar dalam pemanasan global yang disebabkan oleh manusia. Indonesia telah mengambil janji untuk mengurangi emisi karbonnya. Dibandingkan dengan skenario Business as Usual (BaU) di tahun 2030, pemerintah telah menetapkan target unconditional sebesar 29% dan target conditional sebesar 41%. Global warming semakin cepat karena waktu. Untuk mengurangi emisi karbon, seluruh dunia harus segera berkontribusi. Dalam hal ini, carbon offset adalah salah satu mekanisme yang efektif.
Istilah “carbon offset” berarti “mengimbangi”, dan secara sederhana digambarkan sebagai upaya untuk mengurangi emisi karbon di satu tempat untuk mengimbangi emisi karbon di tempat lain. Ada beberapa cara untuk mengimbangi emisi karbon, termasuk menggunakan skema cap-and-trade untuk membeli tunjangan karbon dan menggunakan kredit karbon dari karbon pengimbang secara teratur atau tidak.
Carbon offset juga disebut sebagai program yang memungkinkan individu dan perusahaan untuk berinvestasi dalam proyek lingkungan global dengan tujuan menyeimbangkan dampak karbon yang dihasilkan oleh mereka. Sederhananya, carbon offset berarti mengurangi emisi karbon di satu tempat untuk mengimbangi emisi karbon di tempat lain.
Selain itu, perlu diingat bahwa carbon offset adalah “hak” atau sertifikat yang dapat diperdagangkan yang berkaitan dengan upaya untuk mengurangi jumlah karbon dioksida yang dilepaskan dari atmosfer. Perusahaan akan mendanai proyek mitigasi perubahan iklim, seperti penanaman pohon, dengan membeli sertifikat ini. Dengan demikian, sertifikat mengkompensasi emisi CO2 pembeli dengan pengurangan emisi yang sebanding di tempat lain.
Dalam hal emisi karbon, carbon offset biasanya diterapkan di negara maju. Pencemaran tidak dapat dihilangkan oleh negara maju secara mandiri. Karena industrialisme meningkatkan polusi karbon di banyak negara berkembang. Sementara itu, pemerintah di negara berkembang terus berbicara tentang masalah besar yang masih terus dihadapi, seperti penyakit, ketersediaan air, kelaparan, dan kematian bayi. Para peneliti menemukan bahwa carbon offset dinilai sebagai solusi akan hal itu. Perusahaan dapat mengkompensasi emisi mereka dan menyeimbangkan dampak iklim dengan carbon offset. Ini dicapai dengan mengurangi emisi gas rumah kaca, termasuk karbon dioksida, di seluruh dunia. Carbon offset diimplementasikan sebagai berikut:
1. Reboisasi
Metode ini bertujuan untuk melawan penggundulan hutan dan membantu menyerap banyak CO2 dari atmosfer. Menanam ribuan atau bahkan jutaan pohon sekaligus adalah salah satu tindakan yang sering terjadi di negara berkembang.
2. Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD+)
Kerangka kerja REDD+ bertujuan untuk mendorong pengelolaan berkelanjutan dan memberikan insentif moneter untuk mengurangi deforestasi dan degradasi hutan. Dengan cara ini, sektor swasta membayar negara untuk tidak menebang hutan sebagai imbalan kredit karbon mereka.
3. Akses Air Bersih
Sebagai contoh dari proyek ini, hanya 5% orang di pedesaan Madagaskar memiliki akses ke air minum. Meskipun air mendidih kadang-kadang dapat membantu dalam hal ini, tungku kayu diperlukan, yang menyebabkan polusi udara dan melepaskan CO2 ke atmosfer. Sangat sering, kayu yang dibakar di kompor tidak dipanen secara berkelanjutan. Akibatnya, akses air bersih mengurangi biaya bahan bakar dan semakin banyak keluarga yang menghabiskan lebih sedikit waktu untuk mengumpulkan kayu bakar untuk kompor.
4. Turbin Angin
Turbin angin dapat menggantikan pembangkit berbahan bakar fosil dan menghindari banyak karbon dioksida. Selain itu, ketika digunakan, turbin angin dapat menghasilkan kredit karbon, yang dapat digunakan untuk mengurangi emisi Anda. Setelah disertifikasi, kredit karbon ini dapat digunakan sebagai kompensasi karbon untuk emisi Anda.
5. Berinvestasi dalam Energi Terbarukan
Menurut theecobahn.com, cara terbaik untuk menerapkan carbon offset adalah dengan membiayai langsung energi terbarukan untuk mengurangi permintaan bahan bakar fosil. Sumber daya ini juga dijamin memiliki masa pakai yang lama dan menghasilkan pengurangan emisi yang dapat diukur.
Manfaat Carbon Offset
Singkatnya, carbon offset adalah proses mengurangi emisi CO2 di satu tempat sambil menghasilkan emisi yang lebih rendah di tempat lain. Karena emisi karbon dunia terus meningkat pada level yang mengkhawatirkan, carbon offset dengan cepat menjadi semakin penting sebagai mekanisme untuk memerangi perubahan iklim dan pemanasan global.
Referensi: shell.co.id | waste4change.com | lindungihutan.com | icdx.co.id