Ini Dia Pembeda Kendaraan Listrik dengan Mobil Berbahan Bakar Tradisional

Ini Dia Pembeda Kendaraan Listrik dengan Mobil Berbahan Bakar Tradisional

EnvidataID, Semarang – Kendaraan listrik atau electric vehicles (EV) mendapat perhatian besar dalam beberapa tahun terakhir karena manfaatnya bagi lingkungan dan kemajuan teknologi. Artikel ini mencoba memberi informasi singkat apa yang membuat kendaraan listrik berbeda dari mobil bertenaga bahan bakar tradisional dan jelajahi dampaknya terhadap masyarakat kita:

Sejarah Kendaraan Listrik

Mobil listrik pertama dikembangkan pada awal tahun 1900-an, meskipun sangat berbeda dengan kendaraan listrik saat ini. Pada tahun 1900, mobil listrik menyumbang sekitar sepertiga dari seluruh kendaraan di jalan raya. Meskipun demikian, kemajuan teknologi dan keinginan masyarakat Amerika kala itu untuk melakukan perjalanan ke luar kota yang dialiri listrik berperan dalam mendorong popularitas kendaraan berbahan bakar bensin dibandingkan kendaraan listrik.

Jenis – jenis Kendaraan Listrik:

Hybrid Electric Vehicles (HEVs):

HEV menggabungkan mesin pembakaran internal dengan motor listrik. Mereka menggunakan pengereman regeneratif untuk mengisi baterai internal, meningkatkan efisiensi. HEV tidak dapat diisi melalui colokan seperti EV lainnya.

Battery Electric Vehicles (BEVs):

Juga dikenal sebagai kendaraan serba listrik, BEV terhubung ke jaringan listrik dan mengisi daya melalui steker. Mereka juga dapat mengisi ulang menggunakan pengereman regeneratif.

Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV):

Sama seperti HEV, jenis PHEV ini juga menggunakan dua sistem penggerak. Bedanya, kendaraan listrik jenis ini dapat ditenagai oleh tiga bahan bakar yang berbeda, yaitu baterai, bensin, dan biodiesel.

Fuel-Cell Electric Vehicle (FCEV):

Bisa disebut kendaraan Zero Emission. FCEV menggunakan hidrogen sebagai sumber energi untuk menghasilkan listrik dari sistem sel bahan bakar. Listrik dipakai untuk mengaktifkan motor.

Beberapa merek mobil listrik dan kendaraan listrik roda dua yang beredar di pasar Indonesia: Hyundai IONIQ 5, Wuling Air EV, Lexus UX300E, Toyota BZ4X, Viar Q1, Gesits G1, Selis E-Max, Volta 401, BMW iX, DFSK Gelora EV, Mini Cooper SE Hatch, dan lain – lain.

Manfaat Kendaraan Listrik:

Dampak Lingkungan
Kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi knalpot, sehingga mengurangi polusi udara. Mereka berkontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca ketika didukung oleh sumber energi terbarukan.

Hemat Biaya
Kendaraan listrik memiliki biaya operasional yang lebih rendah karena listriknya lebih murah dibandingkan bensin. Biaya perawatan umumnya lebih rendah karena kendaraan listrik memiliki lebih sedikit komponen yang bergerak.

Performa dan Inovasi
EV menawarkan torsi instan, memberikan akselerasi yang mulus. Penelitian dan pengembangan yang berkelanjutan mengarah pada perbaikan berkelanjutan dalam teknologi EV.

Tantangan dan Prospek Masa Depan:

Range Anxiety: Meskipun ada kemajuan, beberapa konsumen masih mengkhawatirkan jangkauan kendaraan listrik.

Charging InfrastructureMemperluas jaringan pengisian daya sangat penting untuk adopsi kendaraan listrik secara luas.

Battery Technology: Penelitian lanjutan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan umur panjang baterai.

Bagi Anda yang sedang mempertimbangkan untuk membeli kendaraan listrik atau hanya tertarik dengan pengembangannya, memahami manfaat dan tantangannya sangatlah penting.

Referensi: weforum.org | bing.com | earthjustice.org | energy.gov | nytimes.com