Pentingnya Memahami Limbah Medis: Lindungi Diri Saat di Rumah Sakit

Pentingnya Memahami Limbah Medis: Lindungi Diri Saat di Rumah Sakit

EnvidataID, Semarang – Limbah medis adalah hasil buangan dari kegiatan pelayanan medis yang mengandung bahan-bahan berbahaya, infeksius, dan beracun. Limbah medis dapat berasal dari berbagai kegiatan medis, seperti penelitian, pengujian, diagnosis, imunisasi, dan perawatan manusia. Limbah medis dapat digolongkan sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang dapat berdampak negatif jika lingkungan dan makhluk hidup terkontaminasi. Limbah medis dapat berupa limbah padat, cair, dan gas.

Beberapa contoh limbah medis, antara lain:

  • Limbah benda tajam: seperti jarum suntik, silet, dan benda tajam lainnya.
  • Linen dari kasus penyakit infeksi.
  • Jaringan tubuh manusia, baik yang terinfeksi maupun tidak.
  • Bangkai atau jaringan hewan dari laboratorium.
  • Pelapis bed-pam disposable, urinoir, incontinence-pad, dan stamage bags.

Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan, baik yang dilakukan oleh perorangan maupun perusahaan pasti menghasilkan limbah. Sampah atau limbah rumah sakit adalah semua sampah dan limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya.

Pengelolaan yang tepat dalam tahapan pengumpulan, pemisahan, penyimpanan, pengangkutan dan pengolahan limbah harus dilakukan secara tepat dan aman untuk mencegah infeksi nosokomial rumah sakit. Penyakit seperti hepatitis B, hepatitis C dan AIDS juga patut menjadi perhatian mengenai pengelolaan limbah rumah sakit yang tepat. Orang-orang yang berhubungan dalam pengelolaan limbah medis ini beresiko, saat melakukan jenis pelayanan rumah sakit. Hal ini dapat dicegah dengan kesadaran masyarakat tentang bahaya limbah rumah sakit.

Pengelolaan limbah medis pelayanan kesehatan memiliki permasalahan yang kompleks. Limbah ini perlu dikelola sesuai dengan aturan yang ada sehingga pengelolaan lingkungan harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Perencanaan, pelaksanaan, perbaikan secara berkelanjutan atas pengelolaan puskesmas haruslah dilaksanakan secara konsisten.

Bahaya Limbah Medis

Jika tidak dikelola dengan benar, limbah medis dapat menimbulkan berbagai bahaya, antara lain:

  • Penyakit menular: Limbah infeksius dapat menjadi sumber penularan penyakit menular, seperti hepatitis B, hepatitis C, HIV/AIDS, dan tuberkulosis.
  • Infeksi nosokomial: Limbah medis dapat menyebabkan infeksi pada petugas kesehatan dan pasien.
  • Pencemaran lingkungan: Limbah medis dapat mencemari tanah, air, dan udara, sehingga berdampak buruk pada kesehatan manusia dan ekosistem.
  • Ledakan dan kebakaran: Limbah kimia dan radioaktif dapat meledak atau terbakar jika tidak disimpan dengan benar.

Pengelolaan Limbah Medis

  • Pemilahan: Limbah medis harus dipilah berdasarkan jenis dan tingkat bahayanya.
  • Pengumpulan: Limbah medis yang telah dipilah dikumpulkan dalam wadah yang tertutup rapat dan bertanda khusus.
  • Penyimpanan: Limbah medis yang telah dikumpulkan disimpan sementara di tempat yang aman dan sesuai dengan persyaratan.
  • Pengangkutan: Limbah medis yang telah disimpan diangkut ke tempat pengolahan akhir dengan menggunakan kendaraan khusus.
  • Pengolahan: Limbah medis diolah dengan berbagai metode, seperti autoklaf, insinerasi, dan dekontaminasi kimia.

Sumber: envidata.id

Asmadi. (2013). Pengelolaan Limbah Medis Rumah Sakit. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Depkes RI. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Indonesia Nomor1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persayaratan Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.