Alamat
Jl, Dokter Cipto No. 20, Kota Semarang, Jawa Tengah 50126.
Phone/Whatsapp:
+62822 3344 5919
Foto: Tim PT Envidata Inovasi Indonesia sedang melakukan koordinasi di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI.
EnvidataID, Semarang – Di awal tahun 2024, PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Priok, Jakarta memberikan kepercayaan PT Envidata untuk melaksanakan pekerjaan terkait Pembahasan dan Penerbitan Surat Rekomendasi Hydrogen Refueling Station (HRS).
Dalam proses pekerjaannya, Envidata telah berkoordinasi sekaligus berdiskusi dengan berbagai instansi demi kelancaran pemasangan HRS. Berikut instansi terkait yang dilibatkan: Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia; Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta; Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia; Badan Riset dan Inovasi Nasional; Kementerian Investasi/BKPM; Badan Pusat Statisik; Kementerian Perindustrian Republik Indonesia; IFHE dan lain sebagainya.
Saat ini PT PLN (Persero) melalui unit subholdingnya, PT PLN Indonesia Power Priok PGU, telah merampungkan instalasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (HRS) atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) pertama di Indonesia. SPBH ini terletak pada Kawasan Pembangkit Senayan 105,3 MW JI. Asia Afrika – Jl Tentara Pelajar, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang memiliki izin lingkungan No 07/ K.1C/ 31.74.05.1004.07.002.K.3/1/-1.774.15/2019 dengan luas total dari adalah 27,815.95 m2.
Hidrogen, sebagai unsur energi baru yang rendah karbon dan melimpah di Indonesia, memiliki potensi besar dalam mendukung transisi ke sumber energi yang rendah emisi. Konsumsi hidrogen di Indonesia saat ini terutama terbatas pada bahan baku pupuk, amonia, dan kilang minyak.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan target ambisius dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) untuk mencapai 23% energi terbarukan pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2050. Dalam konteks mitigasi perubahan iklim, sektor energi di Indonesia dihadapkan pada tuntutan untuk bertransisi ke sumber energi yang lebih bersih, rendah emisi, dan ramah lingkungan.
Tujuan dari operasi SPBH saat ini adalah sebagai bantuan sumber bahan bakar (co-firing) pembangkit eksisting dan kepentingan riset serta pengembangan ekosistem energi hidrogen dari hulu ke hilir (lini produksi, logistik distribusi dan transportasi, dan stasiun pengisian).
Diharapkan dengan dibangunnya SPBH percontohan ini, ekosistem energi hidrogen sebagai bagian pendukung bauran energi baru dan terbarukan (EBT) semakin kuat dari hulu hingga hilir.
“Envidata berkomitmen untuk berkontribusi di dalam ekosistem hidrogen dari hulu hingga hilir. Energi hidrogen adalah energi masa depan”